// JavaScript Document

Search

Join The Community

Sabtu, 05 Maret 2011

Lompatan 'Sang No Gravity'




Haha kurang kerjaan,tapi lompatan ini SENSASI nya sangat Menegangkan Liat YUK! ^_^

Rabu, 02 Maret 2011

Percoban "Kong Vault"

Belajar Kong Vault tidaklah mudah, saya baru pertama kali mencobanya, jadi maklum agak jelek....!!

Kamis, 24 Februari 2011

Lewati Rintangan dan Lawan Rasa Takut Bersama Kongaroo!

Doc. DepoKlik.com
PERNAH menonton film Yamakasi? Film berbahasa Perancis, besutan  Ariel Zeitoun dan
Julien Seri, bercerita tentang sekelompok pemuda di Paris  yang memiliki kemampuan memanjat gedung tinggi tanpa menggunakan alat bantu. Aksi panjat gedung tersebut dan melompat antar atap gedung dengan cepat tersebut mengingatkan pada Parkour yaitu olahraga dari seni bergerak yang berpindah tempat dari satu titik ke titik lainnya dengan cepat dan seefisien mungkin.
ada KITA LOH!!!; Doc. DepoKlik.com

Aktivitas yang mengandalkan prinsip kemampuan badan manusia ini membuat beberapa warga Depok mempelopori terbentuknya Komunitas Parkour Depok dengan ‘label’ Kongaroo. “Kongaroo diambil dari pelesetan hewan Kanguru (kangaroo) sebab kangguru adalah hewan yang suka melompat-lompat. Nilai filosofisnya kanguru memiliki kantung di perutnya dan biasa digunakan untuk menggendong dan melindungi anak-anaknya. Oleh karena itu komunitas ini juga ingin menjadi wadah bagi para pecinta Parkour dan senantiasa untuk mengayomi anggota-anggotanya untuk melompat bersama,” Maheso Jenar, humas Kongaroo.

Komunitas yang baru saja merayakan hari jadi yang kedua hari Minggu (13/2) lalu ini biasa berkumpul di Balairung Universitas Indonesia setiap hari Minggu pagi. Mahesa menambahkan, “Selain latihan rutin di Balairung UI, kami juga sering di Stadion UI, Jembatan Teksas (Teknik-Sastra) UI, Ruko Juanda, juga Margo City.” Jamming season, yaitu acara parkour-an bersama-sama seluruh anggota pun kerap mereka lakukan di luar Depok untuk mempererat persaudaraan, misalnya di Ragunan, Kota Tua, dan beberapa lokasi lainnya.
Gerakan-gerakan, seperti berlari, melompat, melewati beberapa halang rintang, hingga jungkir balik adalah gerakan jamak yang akan Anda temui bila bertemu mereka. Seorang traceur (sebutan untuk altet pria Parkour) dilatih untuk mampu menghadapi rintangan dengan gerakan yang cepat dan efisien untuk sampai pada tujuan. Sikap disiplin, tidak mudah menyerah, dan kemauan untuk melawan rasa takut yang memicu adrenalin sangat berharga dan harus diterapkan bila Anda ingin bergabung dengan seni gerak dan olah raga yang disebarkan oleh David Belle, asal Perancis.
Tertarik untuk ikut langsung dalam olahraga menantang yang satu ini? Tidak perlu menjadi mahir dan pandai melompat gedung untuk ikut bergabung dan berlatih bersama. Kumpulkan kemauan dan tekad, maka anda bisa bersiap berlatih parkour di Minggu pagi bersama traceur dan traceuse (sebutan altet parkour perempuan) yang lainnya di Balairung UI.

Source: DepoKlik

Rabu, 23 Februari 2011

B-Free Parkour Style 3

 Style 3 ini dibuat dadakan, jadi tanpa rencana dan persiapan. Karena tanpa persiapan, terjadi sedikit kecelakan kecil yang nanti bisa dilihat di video. Sekarang kami mengahdirkan konsep baru "Parkour & Freeruning". Jadi disini bukanlah tempat Parkour lagi, tetapi Freerun juga. Dan didalam video itu ada Freerun "Wall Spin" sedangkan Parkournya, Rolling & Vaulting.

Jumat, 18 Februari 2011

PARKOUR: Adi & Audi "Free Style"


Nih video iseng-iseng saja saya Upload, agar ada update di Blog ini dan juga meberitahukan kegiatan kita juga....

Info:
Soundtrack - Stand Up "Purpose"

Selasa, 15 Februari 2011

KONGAROO TEAM: Kongaroo Media

Sebelumnya saya mengucapkan terima kasih kepada Kongaroo Team yang disini sebagai Pelatih Parkour kami. Ini ada beberapa video dari Kongaroo Team... Selamat Menonton (ada 7 Video)



Penjelasan Lebih Lanjut Mengenai Freerunning

Gerakan Freerunning. sumber: wikipedia
ORIGIN:
Istilah free running dibuat oleh Guillaume Pelletier, salah satu dari orang yg terlibat di kreasi Jump London, sekitar tahun 2003. Awal mula kata free running adalah untuk mereferensikan “Parkour” (yg berasal dari kata perancis) menjadi bahasa international (versi bahasa inggris), sehingga dua istilah (parkour & free running) dapat di tukar-tukar ketika dituliskan atau disebutkan. Tapi, bagaimanapun Sébastien Foucan (salah satu praktisi yang ikut Jump London) memiliki pandangan Parkour yang menyimpang dari philosophy parkour yang dicetuskan David Belle (salah satu founder Parkour) sehingga para komunitas mulai menafsirkan bahwa Parkour yang di jalani Foucan sebagai “lari bebas / free running” bukan Parkour yang dijalani David Belle tetapi disiplin latihan yang dijalani (-red free runners) tetap menggunakan disiplinnya parkour (yg dibuat David Belle).

Object:
Free Running selalu bergerak dalam kebebasan dan lebih memprioritaskan gerakan innovative ketika berhadapan dengan medan-medan yang sulit atau melewati rintangan. Mereka lebih menyukai gerakan yang cantik, elegant, enak dipandang, harmonis dan flow yang rapi agar para free runners dapat mengekspresikan diri mereka dan merasakan sensasi kebebasan. Agar lebih bisa dinikmati dan lebih enjoy untuk dilakukan dan dijalani.


GERAKAN:
Freerunning memiliki gerakan yang berbeda dari Parkour, berikut adalah macam-macam gerakan Freerunning dan penjelasannya:

1. Reverse Kong Vault
Daripada melompati sebuah pagar dengan Monkey Vault, yang mungkin merupakan cara yang paling efisien, atlet Freerun biasanya akan menambahkan spin 360 derajat di sepanjang sumbu horisontal untuk membuat gerakan lebih estetis, serta meningkatkan koordinasi.

2. Diving Frontflip/Eagle Flip
Frontflip adalah lompatan putaran didinding atau halangan lain, biasanya dengan dorongan kuat pada kaki. Hal ini disebut sebagai frontflip tekukan (atau tekukan depan) karena atlet Freerun diharuskan untuk menekukan badan di rintangan sebelum memulai memutar tubuh.

3. 360 Wallrun
Hal ini mirip dengan teknik parkour wallrun, di mana atlet akan berjalan pada dinding tinggi dan mendorong dinding dengan kaki mereka untuk mendorong diri dinding. Satu-satunya perbedaan antara gerakan dan wallrun 360 adalah perputaran 360 derajat dilakukan setelah kaki menyentuh di dinding dan sebelum meraih bagian atas dinding.

4. Wall Spin 
Ini merupakan bentuk lanjutan dari Palm Spin. Atlet Freerun berjalan ke dinding, melompat, tempatkan kedua tangan di dinding, dan berputar vertikal 360 derajat sambil tangan tetap menempel dengan dinding. Mendorong tubuh dengan satu tangan dapat membantu rotasi.
 
5. Wing Spin 
Pada dasarnya ini adalah sebuah spin dinding dengan satu tangan. Tangan tidak menyentuh dan lengan berada jauh dari dinding, mirip sayap.
 
6. Wall Flip 
Atlet Freerun berlari ke dinding, tempatkan kaki, dan melakukan backflip dinding.
 
7. Broken Arm Spin 
Ini adalah spin dinding di mana atlet Freerun berputar di sekitar lengan atas, atau lengan paling dekat dengan dinding. Dasarnya adalah Spin Wing dilakukan dengan lengan berlawanan berputar dalam gerakan mundur daripada maju satu.
 
8. Palm Flip 
Ini merupakan flip untuk Pro dimana atlet Freerun mendorong badan ke dinding dan membalik ke atas.

Jumat, 11 Februari 2011

Parkour Itu Tidaklah Berbahaya!

Jika kalian menanyakan "Parkour itu berbahaya gak, ya?", maka jawabannya tidak. Kenapa tidak, inilah penjelasannya.

Meskipun Parkour itu terbilang extreme sports (Olahraga Extreme) dan membahayakan diri sendiri,  maka itu salah. Sebenarnya Parkour itu lebih mementingkan "Safety First" atau Keselamatan Diutamakan. Oleh karena itu, jika ingin melakukan gerakan yang menurut kalian agak berbahaya, dan kalian merasa belum siap untuk melakukannya, maka itu akan membahayakan diri kalian sendiri. Sebab kalian tidak sama sekali mempunyai kesiapan mental dari tubuh kalian, sehingga tingkat keberhasilan hanya 50% atau kurang dari itu.


David Belle sendiri menentang kalau Parkour itu berbahaya, "Parkour bukan diciptakan untuk main-main, tapi untuk kesigapan diri". Parkour merupakan latihan halang rintang, yang juga dilakukan oleh para tentara (tapi Parkour mengalami sedikit modifikasi) dan itu tidaklah berbahaya.

Intinya, Parkour tidaklah berbahaya jikalau kalian benar-benar berani, dan selalu berpikir positif bahwa kalian pasti bisa...

PARKOUR BUKANLAH UNTUK MAIN-MAIN!!!

Selasa, 08 Februari 2011

Bapuk: Audi Tambunan "ANDAI AKU GAYUS TAMBUNAN"


Pemeran: Audi, Anto (Numpang Lewat), Novan (Numpang Lewat), Anshori (Numpang Lewat)
Cameraman: Rado
Lagu: Andai Aku Gayus Tambunan oleh Bona Papitulungan

wkwkwkwk, Gak ada habisnya bapuk buat video narsis... Oh ya ni Video harusnya bulan januari lalu udah diposting, cuman gk ada waktu aja bwat ngepost...

(Info: Kita mengurangi video bapuk dan konsisten di Parkour)

Apakah Perempuan Juga Bisa Parkour?

Sumber: Parkour Indonesia

Tentu saja kaum hawa pun juga bisa Parkour, karena Parkour itu bersifat umum. Di Indonesia sudah banyak yang melatih kemampuannya dengan Parkour (Seperti gambar diatas). Para perempuan yang melakukan Parkour disebut Traceuse.

Sebenarnya dengan kalian latihan Parkour mampu meningkatkan fisik kalian, sehinnga jika ada lelaki iseng kalian bisa kabur dengan secepat mungkin karena Parkour adalah latihan halang rintang.


Di Indonesia ada yang namanaya Girl's Day Out. Itu adalah penyelenggaraan kegiatan Parkour bagi para perempuan. Nah, bagi kalian para perempuan yang ingin latihan Parkour, silahkan kunjungi tempat latihannya yang ada di daerah kalian masing-masing karena di Indonesia Parkour sudah tersebar dengan meluas.


Oh ya teman, Doakan ya semoga kita bisa nampilin tutor parkour yang mudah-mudahan dipersembahkan oleh Kongaroo Team, tetap menunggu....

Jumat, 04 Februari 2011

Apa Sih Beda Parkour dengan Freerunning?

Banyak orang mengira Freerunning itu juga Parkour atau sebaliknya... Padahal pada dasarnya sangat berbeda. Berikut ini penjelasannya agar kalian lebih tahu lagi.

Parkour itu adalah suatu seni yang mendasarkan kepada keefisienan sesuatu atau bahasa yang mudahnya seni gerak untuk kabur dengan cepat dan lebih efisien. Sedangkan Freerunning sama dengan Parkour, yaitu seni gerak, Tapi Freerunning menurut David Belle tidak efisien karena melakukan "Flip" dan "Spin" dan juga Freerunning lebih cenderung kepada keindahan bukan keefisienan. Freerunning biasa dilakukan untuk senang-senang aja, tapi kalau sedang dalam suasana genting Parkour yang digunakan.


Mungkin ada yang bertanya kenapa "Flip" dan "Spin" bukan termasuk Parkour? ini jawabannya. Flip (Salto) tidak ada gunanya saat sedang kabur dari suatu hal karena bukannya mempercepat malah memperlambat saja, itu makannya tidak sesuai dengan prinsip Parkour. Spin "Putaran/Memutar" juga sama seperti "Flip" malah memperlambat. Misalnya kita lagi lari, didepan ada tembok, kalau orang yang lagi Parkour, dia memilih manjat atau mencari jalan lain coba kalian bayangkan saja deh, kalau itu orang Flip atau Spin kan percuma saja... Itulah mengapa David Belle berpisah dengan grup "Yamakasi". Karena pada dasarnya Yamakasi itu lebih memilih Freerunning daripada Parkour.

Jadi Parkour itu untuk seni gerak dalam kabur yang lebih cepat dan efisien, dan Freerunning hanya untuk senang-senang saja... Bagi kalian yang suka Flip dan Spin bukan masalah, David Belle saja meskipun lebih memilih Parkour, tapi untuk keindahan dia juga pernah Flip dalam film "B13".

Senin, 31 Januari 2011

Bapuk: 'BILLIONAIRE'


Billionaire v.2 editan saya
GAK NARSIS GAK IDUP

Info: 'PARKOUR'

Ditemukan oleh David Belle di Perancis, "Parkour" bertujuan untuk melatih efisiensi gerakan untuk membentuk badan dan pikiran seseorang untuk dapat menghadapi rintangan-rintangan dalam kondisi bahaya.
Parkour mempunyai arti bergerak atau berpindah tempat dari point A ke point B seefisien dan secepat mungkin yang menggunakan prinsip dari Parkour dengan mengedepankan keindahan bergerak sekaligus diimbangi oleh kemampuan dari tubuh manusia itu sendiri.
Sebenarnya Parkour sudah ada sejak dulu sebelum manusia mengenal kata “Parkour” itu sendiri. Tapi Parkour dideskripsikan dan dikenalkan ke seluruh dunia oleh seorang pria berkebangsaan Perancis yang dikenal dengan nama David Belle. Dialah yang telah memperkenalkan olahraga ini ke seluruh dunia yang awalnya hanya berkembang di Perancis. Sehingga akhirnya berkembang ke seluruh daratan Eropa dan akhirnya menyebar ke seluruh dunia
Terinspirasi dari ayahnya, Raymond Belle seorang tentara Perancis yang akhirnya bergabung dengan sapeurs-pompiers ( pemadam kebakaran militer). Lahir di tengah keluarga pemadam kebakaran membuat David terinspirasi dengan cerita-cerita tentang kepahlawanan. Saat berumur 16 tahun, David memutuskan untuk meninggalkan sekolah untuk mencari kecintaannya akan kebebasan, aksi, dan untuk mengembangkan kekuatan dan ketangkasan yang dimilikinya agar berguna dalam kehidupannya, seperti yang selalu dinasehatkan oleh ayahnya.
Raymond memperkenalkan pada anaknya tentang sebuah latihan halang rintang dan metode natural yang akhirnya dikenal dengan nama Parkour. Sejak saat itu ,setiap David sepulang sekolah ia mulai memainkan skenario sendiri bagaimana dia bisa meloloskan diri dari situasi yang sulit. Menurut David, Parkour dapat berguna sebagai self-defense dalam keadaan tidak terduga. Saat martial art bisa disebut sebagai sebuah bentuk latihan untuk fight (bertarung), parkour merupakan suatu bentuk latihan untuk flight (kabur).
Sejak Usia 15 tahun, David Belle pindah ke Lisses (salah satu kota di Perancis). Pada waktu itu, dia bertemu dengan para remaja di sana yang tertarik dengan apa yang dilakukan oleh David. Disinilah cikal bakal dari lahirnya sebuah grup Parkour yang dikenal dengan nama Yamakasi. Bersama teman masa kecilnya, Sebastian Foucan beserta beberapa pemuda lainnya mulai mengembangkan Yamakasi sebagai tim Parkour yang dikenal di Perancis. Namun karena perbedaan prinsip, David dan Sebastian berpisah dan meninggalkan Yamakasi. Sehingga saat film Yamakasi yang dibuat pada tahun 2001 harus tetap berjalan tanpa kehadiran mereka berdua.
David tetap memegang prinsip Parkour yang tetap mengedepankan tentang keefektifan dan efisiensi yang menampilkan kesederhanaan dan memiliki filosofi melewati rintangan dengan cepat dan efisient. Sedangkan Sebastian lebih memilih untuk membuat gerakan-gerakan dari parkour terlihat lebih indah yang dapat membuat orang yang melihatnya menjadi tertarik. Sehingga akhirnya ia menambahkan gerakan acrobat seperti flip atau salto dikombinasi dengan gerakan pacours du combatant yang akhirnya menjadi Freerunning. Hal tersebut yang membuat David Belle berbeda pandangan dengan Sebastian Foucan. Karena menurut David Belle, gerakan acrobat atau salto sangat tidak efisien dan sangat bertolak belakang dengan originalitas Parkour. Selain itu, keinginan untuk melakukan gerakan hanya untuk dilihat orang lain tanpa keinginan untuk melakukan gerakan itu dari diri sendiri, merupakan hal yang bertolak belakang dengan parkour.
Saat ini David Belle memulai tur dunia dengan asosiasi yang dia dirikan (PAWA) bersama tim Parkour yang dulu dia dirikan. Dan ini hanyalah sebuah awal


Terminologi
Parkour berasal dari kata parcours du combatant yang berarti pelatihan halang rintang untuk sesi militer. Kata Parcours “c” diganti menjadi “k” dan “s”nya dipakai untuk menjelaskan filosofi Parkour itu sendiri. “Parkour’s philosophy about efficiency” .
Sedangkan istilah Traceur adalah sebuah sebutan untuk para praktisi Parkour. Seseorang bisa dikatakan traceur jika orang tersebut sudah memahami arti, basic, dan filosofi dari Parkour itu sendiri. Traceur berasal dari kata “tracer” yang berarti cepat, mempercepat (to trace/ to go fast).

Filosofi dan nilai moral dalam Parkour
Definisi dari Parkour sendiri adalah seni berpindah tempat melewati beberapa obstacle dari point A menuju point B. Seni ini adalah cara baru untuk menguasai lingkungan atau melewati segala macam bentuk obstacles yang ada di sekitar kita hanya dengan mengandalkan kekuatan tubuh manusia seutuhnya.
Tujuan dan inti dari Parkour itu sendiri adalah mampu menghadapi semua rintangan atau obstacles di sepanjang track yang kita lalui, baik itu di lingkungan alam maupun di lingkungan perkotaan, dengan menggunakan beberapa gerakan yang istimewa dan indah dengan cara mengkombinasikan beberapa gerakan yang mengalir dan control yang penuh.
Parkour juga mengandung pembelajaran yang positif untuk diri sendiri, yaitu manjawab tantangan untuk melawan semua rasa takut dari dalam diri kita sendiri. Karena kadangkala setiap rintangan dan obstacles yang akan kita lalui tidak seperti yang pernah kita bayangkan.

Nilai-nilai kehidupan yang terdapat dalam Parkour

Seni untuk melewati semua masalah dalam track kehidupan
Saat kita menjalankan track kehidupan, terdapat banyak rintangan dan masalah hidup yang terlihat seperti obstacles dalam hidup. Semua orang pasti mempunyai tjuan akhir. Tapi saat kita bergerak ke tujuan akhir, banyak rintangan (obstacles) yang menghadang. Dengan memakai prinsip dari Parkour, kita akan berusaha melewati rintangan obstacles tersebut dengan indah dan penuh control. Memecahkan masalah yang kita hadapi dengan efektif dan efisien. Semua manusia pasti mempunyai track kehidupannya masing-masing.

Melawan Rasa takut
Seseorang yang takut untuk mencoba, tidak akan berbuat apa-apa dan tidak akan menjadi siapa-siapa. Semua manusia pasti melewati proses seperti ini. Kalau kita tidak bisa melawan rasa takut, ngga akan ada kemajuan dalam kehidupan. Kita bisa naik motor, sukses dalam bisnis, menang tender dan sebagainya adalah buah dari keberanian kita melawan rasa takut.
Tapi ingat ukur ketakutan dan keberanianmu dengan meteran nyali. Kalau kita terlalu berani, kita akan bertindak bodoh, ceroboh bahkan celaka. Tapi kalo terlalu takut, maka kita tidak akan berbuat apa-apa. Jadi antara rasa takut dan berani harus seimbang.

Bangkit dari kegagalan
 Saat kita mencoba suatu gerakan di Parkour, kita akan selalu mengalami kegagalan atau jatuh. Tapi kalo kita terus bangkit berdiri dan mencoba lagi, kita pasti akan bisa menguasai salah satu gerakan tersebut. Begitu pula dalam kehidupan. Intinya berani gagal alias berani jatuh. Coba lagi dan pelajari supaya tidak gagal dan jatuh lagi.

Flexibilitas dan fluiditas
Berlatih Parkour akan membuat diri kita flexible dan semangat kita terus mengalir. Begitu pula dalam kehidupan. Saat kita berada dalam lingkungan baru, kita berpikir untuk tetap flexible dan mampu beradaptasi dengan lingkungan tersebut. Walaupun lingkungan tersebut awalnya tidak membuat diri kita nyaman. Sedangkan fluiditas akan membuat diri kita mempunyai semangat yang terus mengalir untuk menjalani kehidupan walaupun mempunyai masalah yang berat.

Kreatifitas dan kebebasan
Dalam Parkour kita bisa berkreasi untuk menciptakan gerakan atau menggabungkan beberapa gerakan dasar menjadi gerakan baru tergantung kreatifitas kita. Hidup pun begitu, kita harus kreatif sehingga bisa berguna dan bermanfaat dalam kehidupan. Selain itu, Parkour juga mengajarkan kita untuk bergerak bebas menuju kebebasan tanpa melawan aturan.

Parkour menentang kompetisi
Sebuah kampanye datang dari beberapa praktisi Parkour tentang menentang keras adanya kompetisi dan rival di dalam Parkour. Kompetisi tidak sesuai dengan filosofi dan nilai moral dari parkour yang mengutamakan kebebasan. Kompetisi hanya akan mendorong seseorang untuk mengalahkan orang lain yang disaksikan oleh penonton atau hanya akan menambah keuntungan oleh beberapa corporasi yang hanya mengambil keuntungan dari Parkour.
Latihan Parkour bukan ditujukan untuk melawan atau mengalahkan orang lain. Parkour ditujukan untuk membantu orang lain sehingga manusia mempunyai cara berpikir moderasi (sederhana) dan memiliki ketahanan fisik yang lama.

Parkour bukan olahraga ekstrem
Banyak orang awam yang melihat video-video Parkour mulai beranggapan bahwa Parkour adalah olah raga ekstrem dan menggolongkannya dengan olahraga seperti skate board, bmx dan lainnya. Sehingga banyak orang yang nekat melakukan gerakan-gerakan berbahaya yang akhirnya berakibat pada cedera serius.
Parkour tidak hanya berhubungan dengan nyali saja, tapi sangat berhubungan erat dengan pikiran matang, latihan fisik dan dan teknik yang terus menerus dilakukan. Gerakan-gerakan yang kita lihat melalui video seperti yang dilakukan David Belle dan anggota Yamakasi merupakan hasil dari sebuah latihan panjang selama belasan tahun.

Mengembangkan dan menyebarkan Parkour
Saat ini Parkour mulai dikenal di seluruh dunia termasuk di Indonesia sendiri. Perlahan-lahan beberapa traceur yang mengerti akan filosofi dan teknik dalam Parkour mulai bertambah. Berkat pembelajaran dari beberapa informasi yang benar mengenai originalitas tentang parkour dari sumber-sumber tepercaya, lambat laun Parkour menjadi sebuah kebutuhan dan disiplin dalam setiap traceur yang memiliki pemahaman dalam jiwanya masing-masing. Pengetahuan seperti inilah yang harus disebarkan ke masyarakat luar dan memberikan edukasi yang benar tentang Parkour mulai dari sejarah dan filosofi yang terkait di dalamnya.
Intinya adalah, Parkour bukan hanya melatih fisik saja. Parkour juga mencerminkan sebuah filosofi moral dengan nilai-nilai tersendiri. Bukan hanya sekedar sebuah olah raga, tapi juga sebuah seni. Dan yang paling penting Parkour adalah sebuah filosofi yang selalu dipakai semua orang setiap hari.

Parkour di Indonesia
Seperti pesan David Belle yang disampaikan kepada para traceurs melalui Lisses and Parkour Documentary “Pilgrimage”, karya Duncan. (Terima kasih banyak kepada Duncan atas kutipan dan pengulangan pernyataan David Belle tersebut)
Ajarkanlah orang-orang ini..
Jika kamu memahami parkour, maka sebarluaskan pengetahuan tersebut kepada orang lain, anak-anak, teman, ataupun kepada mereka yang memiliki pengetahuan yang kurang tepat ataupun kurang lengkap mengenai parkour. Jika kamu kurang yakin maka buka mata, telinga, dan belajarlah.
Hanya terdapat satu-satunya parkour dan itu merupakan metode yang diwariskan kepada David Belle oleh ayahnya – berbagai bentuk disiplin lainnya adalah untuk dihormati tetapi tetap saja merupakan suatu bentuk disiplin yang lain, dan parkour sejati masih berada di luar sana. Parkour diketahui oleh umum dan jumlah orang yang mempelajarinya terus bertambah.
Jika kamu berniat untuk menolong – jika kamu adalah traceurs sejati dari lubuk hati – maka kamu tidak akan bergerak maju sendirian, tetapi kamu akan menuju ke barisan terbelakang dan menolong orang lain untuk maju bersama kamu.

Kamis, 27 Januari 2011

INFO: Pemanasan Dulu Baru Teknik!

Sesuai yg dianjurkan David Belle, Sebelum melakukan teknik harus melakukan pemanasan dulu. Pemanasan itu meliputi peregangan, pelenturan, push-up, dll. Ini untuk mencegah terjadinya keseleo, cedera, kaku otot, dsb. nah, kebetulan ada video dari PK Generations yang sedang melakukan Pemanasan... Silahkan kalian Coba sendiri2

PARKOUR: Monkey Vault (Andi)

Ini adalah Teknik PK yang Andi bisa saat baru pertama kali mengenal PK... Nimatilah sajian hangat Andi :D

Sabtu, 22 Januari 2011

Monkey Voult




Dari Ilustrasi yang saya peragakan dapat di ketahui bahwa monkey voult menbutuhkan dorongan yang di hasil kan dari kita berlari dan keseimbangan sa'at melakukan monkey voult.... Ini baru gerakan basic atau dasar untuk tingkat selanjutnya adalah 'KONG VOULT'

PARKOUR: Belajar "Wall Flip" (Belum 100% Bisa)

HO HO, Maaf ya! wall flip nya masih jelek... masih latihan...

Video ini boleh ditiru, tapi jangan salahkan saya jika anda cedera. Sebaiknya bagi anda yang tidak punya nyali jangan coba melakukan gerakan ini.

Tiga Nama Satu Akar (Art Du Deplacement, Parkour, & Free Running)

Melihat banyaknya terjadi argumen di sana sini mengenai berbagai disiplin dari seni bergerak asal Perancis yang kami yakini ini, maka saya mencoba untuk ambil bagian dalam argumen tersebut namun melalui pendekatan yang berbeda. Di sini saya akan mengungkapkan tentang tiga nama metode disiplin yang lahir dari hasil kreasi para pendahulu dari masing-masing disiplin tersebut. Apalagi setelah saya membaca beberapa pemikiran dari mereka yang merasa lebih bangga dengan masing-masing disiplin yang mereka pelajari.
Yang saya maksud dari tiga nama tersebut adalah Art Du Deplacement, Parkour dan Free Running. Masing-masing disiplin ini menuntut sebuah ketekunan kerja keras serta pemahaman yang baik dari masing-masing individu yang menjalaninya. Untuk itulah, saya menulis note ini untuk membuka sedikit tentang tiga disiplin yang “serupa namun tak sama” ini ke dalam sebuah wacana, sehingga semua praktisi mampu mengisi kepada orang lain dan mnyebarkannya kepada orang lain lagi. Okey kita mulai satu per satu........

Art Du Deplacement
Art Du Deplacement ini bisa dikatakan sebagai seni berpindah tempat atau seni bergerak dari satu tempat ke tempat lain dengan menggunakan obstacles yang berada di lingkungan dengan memanfaatkan fisik dan teknik yang menerapkan semua kemungkinan menjadi suatu rangkaian, yang bertujuan untuk menciptakan gerakan keografi yang cantik dan spektakular di lingkungan urban maupun alami. Art Du Deplacement dikembangkan oleh original member dari Yamakasi yang terdiri dari sembilan orang pada awal permulaannya. Walaupun akhirnya grup ini terpecah, namun beberapa member yang tersisa seperti Laurent Pitermossi, Yann Hnautra, Chau Belle Dinh serta William Belle terus mengembangkan Art Du Placement dengan definisi dan prinsipnya tersendiri di bawah label Majestic Force. Beberapa team lain pun muncul dari seni yang berharga ini antara lain seperti Adrenaline, TCT, Dvinsk Clan, SW crew dan lain-lain.

Parkour
Parkour merupakan sebuah disiplin yang diterapkan oleh David Belle setelah meninggalkan Yamakasi. Ia menerapkan Parkour sesuai dengan apa yang telah diajarkan oleh ayahnya Raymon Belle mengenai pelatihan halang rintang militer untuk bergerak cepat melewati obstacles di semua lingkungan dengan gerakan yang efektif dan efisien. Parkour ditujukan untuk beradaptasi melewati rute dengan memanfaatkan kekuatan fisik dengan gerakan yang cepat tanpa kehilangan banyak energi untuk sampai tujuan. Semua gerakan parkour ditujukan agar seseorang dapat mencapai tujuan atau dapat digunakan dalam keadaan terjepit untuk melarikan diri dari kejadian tidak terduga. Parkour merupakan disiplin yang paling populer, karena prinsip moderasi atau kesederhanaan yang diterapkan oleh David Belle ke setiap sanubari praktisinya di seluruh dunia.

Free Running
Free Running adalah sebuah evolusi dari cara bergerak dan disiplin yang telah ada. Free Running merupakan kebebasan untuk seseorang bergerak dengan gerakan yang indah dan menarik sebagai bentuk kebebasan berekpresi dari setiap praktisinya. Disiplin ini dikembangkan oleh Sebastian Foucan, sahabat kecil dari David Belle sekaligus salah satu pendiri dari Yamakasi. Sebastian memasukkan unsur filosofi yang menarik dari Free Running ini yang bersifat lebih personal dibandingkan dua disiplin lainnya.

Awal Mula

Semuanya bermula dari sebuah konsep Methode Naturalle karya Georges Hebert. Methode Naturalle adalah cikal bakal dari ketiga disiplin tersebut yang diciptakan oleh Georges Hebert sebelum perang dunia pertama. Georges Hebert adalah seorang petugas angkatan laut yang suka berkelana ke seluruh bagian dunia. Saat kunjungannya ke benua Afrika, ia terkesan dengan sebuah suku primitif yang memiliki fisik serta skills yang tinggi. Mereka memiliki tubuh yang kuat, flexible, energik, dan memiliki daya tahan yang tinggi padahal mereka tidak memiliki tutor gymnastic. Akhirnya Hebert menyadari, bahwa yang membuat mereka kuat bukanlah karena mereka latihan gymnastic, melainkan karena lingkungan tempat tinggal mereka itu sendiri.
Terinspirasi dari suku tersebut, Hebert menciptakan sebuah latihan yang diberi nama Methode Naturalle sebagai metode bergerak secara alami di lingkungan sekitar. Methode Naturalle dikenal dengan moto ‘etre fort pour etre utile’ atau ‘menjadi kuat dan berguna’ dengan tujuan mulia untuk membantu diri sendiri dan orang lain dengan menggunakan kekuatan dari hasil latihannya.
Latihan ini meliputi sepuluh gerakan dasar yaitu walking, running, jumping, quadrupedal movement, climbing, balancing, throwing, lifting, self-defense, swimming. Konsep inilah yang akhirnya digunakan untuk pelatihan militer tentara Perancis di perang dunia kedua. Sampai saat ini, Methode Naturalle juga dipakai dalam pelatihan militer dan pemadam kebakaran di Perancis.
Salah satu yang mendalaminya adalah Raymond Belle, seorang tentara Perancis yang akhirnya bergabung dengan sapeurs-pompiers ( pemadam kebakaran militer). Raymond memperkenalkan pada anaknya (David Belle) tentang methode naturalle dan latihan halang rintang militer. Bersama sahabatnya Sebastian Foucan, mereka berlatih dan bermain bersama di usia 16 tahun. Pada waktu itu, mereka berdua bertemu dengan para remaja seusia mereka yang tertarik dengan apa yang mereka lakukan. Bersama-sama, mereka berlatih dan mengembangkan fisik dan teknik latihan mereka sehingga menjadi sebuah disiplin yang saat itu dikenal dengan nama “Art Du Deplacement”. Mereka terdiri dari David Belle, Sébastien Foucan, Laurent Pitermossi, Yann Hnautra, Charles Perrière, Malik Diouf, Guylain N’Guba-Boyeke, Châu Belle-Dinh, dan Williams Belle.
Pada tahun 1997, mereka akhirnya melanjutkan Art Du Deplacement yang mereka latih dengan menamakan grup mereka dengan sebutan Yamakasi. Awalnya mereka mencari kata-kata yang baik untuk menamakan grup mereka. Mereka menginginkan kata-kata Strong Man atau Strong Body namun sangat susah dan tidak nyaman bila diucapkan, khususnya dalam bahasa Perancis. Disinilah Guylain (yang menjadi Rocket di film Yamakasi) menyebutkan kata “Yamakasi” yang berasal dari bahasa Lingala (salah satu bahasa Congo, Afrika) yang memiliki arti Strong Spirit, Strong Body, Strong Man. Akhirnya mereka memulai menamakan grup mereka dengan sebutan Yamakasi.
Tahun 1998, Yamakasi unjuk gigi dengan menampilkan aksi mereka di film pendek berjudul “Le Message” yang menampilkan seni dan olahraga yang mereka lakukan. Namun setelah penampilan mereka di acara musik “Notre Dame de Paris”, David dan Sebastian mengundurkan diri dari Yamakasi karena hak pendapatan dan perbedaan pendapat dan definisi dari Art Du Deplacement tersebut. Sehingga saat film “Yamakasi” yang muncul pada tahun 2001 terus berjalan tanpa kehadiran mereka berdua.
David akhirnya menamakan seni disiplin yang dimilikinya dengan nama “Parkour”. Nama tersebut ditemukan oleh David Belle dengan temannya yang bernama Hubert Koundé. Kata Parkour itu sendiri dari kata “parcours du combattant” yang berarti pelatihan halang rintang militer yang sempat digagas Georges Hébert. Kata Parcours “c” diganti menjadi “k” dan “s”nya dipakai untuk menjelaskan filosofi Parkour itu sendiri. “Parkour’s philosophy about efficiency” . Sedangkan istilah Traceur adalah sebuah sebutan untuk para praktisi Parkour. Seseorang bisa dikatakan traceur jika orang tersebut sudah memahami arti, basic, dan filosofi dari Parkour itu sendiri. Traceur berasal dari kata “tracer” yang berarti cepat, mempercepat (to trace/ to go fast).
David dan Sebastien terus mengembangkan parkour dengan memunculkan beberapa praktisi lain yang akhirnya menjadi team, seperti Stephane Virgoux, Johann Virgoux, Sebastien Goudot, Jerome Ben Roues, Kazuma, Michael Ramdan, Rudy Cuong dengan nama “La Releve”. Team inilah yang mengembangkan parkour yang semula di Lisses yang dikenal sebagai Original Crew atau Original Traceur. Aksi mereka bisa dilihat dalam beberapa video di youtube.
Untuk memudahkan Parkour dalam bahasa yang lebih umum atau bahasa Inggris, maka Parkour juga biasa diartikan dengan sebutan Free Running. Namun di tahun 2001, perbedaan pandangan antara David Belle dan Sebastian Foucan mengenai prinsip yang harus ditanam dari displin Parkour mulai terlihat. Sehingga akhirnya Sebastian dan beberapa Original Traceur memutuskan untuk memisahkan diri mereka dari dunia disiplin Parkour.
Sebastian Foucan akhirnya menamakan disiplin yang ia bawa dengan sebutan “Free Running”. Sebastian menciptakan kosep dan kepercayaan “Follow Your Way” yang mengedepankan kebebasan bergerak dan kebebasan berekspresi. Konsep Free Running kemudian mulai mewabah daerah Inggris dengan muncul video dokumenter “Jump London” yang menampilkan Sebastian Foucan, Johann Virgoux, serta Jerome Ben Roues. Free running mengedepankan “freedom of movement” yang menampilkan gerakan-gerakan yang indah dan menarik dengan konsep kesenangan pribadi.
Free Running mungkin terlihat lebih personal dibandingkan dua disiplin lainnya. Sebastian menanamkan filosofi yang luar biasa di dalam Free Running bagi mereka yang mencintai kebebasan bergerak untuk mengembangkan dan membebaskan intuisi serta kreatifitas mereka. Free Running berdiri tanpa ada team serta leader, berdiri sebagai satu komunitas Free Running. Dengan prinsip seperti itu, maka Sebastian Foucan didaulat menjadi duta dari komunitas Free Running di seluruh dunia.
Serupa Tapi Tak sama
Ketiga disiplin ini memang terlihat sama, namun memiliki nilai dan tujuan yang berbeda. Seperti yang dikatakan Laurent Pitermossi dari Majestic Force “parkour, l’art du deplacement, freerunning, the art of movement (seni bergerak)… semuanya merupakan hal yang sama. Semua itu merupakan gerakan dan berasal dari tempat yang sama, bersumber dari sembilan orang yang sama. Hal yang paling membedakan hanyalah bagaimana cara setiap orang bergerak.” Selain itu, ditambahkan oleh komentar Adit Roar yang sempat mendapatkan sumber dari Laurent yang telah menjelaskan pengembangan dari disiplin tersebut. “Waktu umur 16 tahun, lahirlah ADD ( L’art du deplacement). Setelah lebih matang dan mulai beda pemikiran antara art yg mereka kembangkan, barulah mereka memutuskan untuk mengembangkan apa yg mereka percaya dalam diri mereka. Dan untuk membedakannya satu sama lain, mereka berniat menamainya. Disinilah sebuah bagian dimana David memilih Parkour dan Foucan memilih free running. Mereka berdua mengerti satu sama lain, karena mereka mengetahui apa rasanya menjalankan apa yang mereka yakini. Dan itu tidak bisa dirubah”.
Bila memperhatikan dengan apa yang dimaksudkan oleh Laurent, bahwa “yang membedakan bagaimana cara setiap orang bergerak”, maka hal inilah yang akhirnya membedakan beberapa disiplin tersebut. Parkour lebih mengutamakan gerakan yang efisien yang berarti “tidak buang-buang tenaga”. Hal tersebut yang ingin dipertahankan oleh David Belle untuk prinsip Parkour. Seperti yang dikatakannya “parkour merupakan sebuah seni yang dapat menolong kamu melewati berbagai rintangan dari titik A ke titik B hanya dengan menggunakan kemungkinan (kekuatan) tubuh manusia. Pahami bahwa seni ini diciptakan oleh beberapa tentara di Vietnam untuk melarikan diri atau mencapai suatu tujuan: semangat inilah yang saya inginkan tetap berada pada parkour. Kamu harus dapat membedakan antara yang penting dan tidak penting dalam situasi darurat/bahaya. Kemudian kamu akan mengetahui apakah itu parkour atau bukan. Jika kamu melakukan gerakan akrobatik di jalanan tanpa ada tujuan jelas atau hanya sekedar untuk unjuk (pamer) kemampuan, mohon jangan anggap atau katakan bahwa itu adalah parkour. Akrobatik sudah ada jauh sebelum parkour”. Parkour memiliki filosofi untuk bergerak menuju tujuan dengan melewati rintangan dengan gerakan yang efektif dan efisien sehingga prinsip ini dapat digunakan untuk melewati rintangan di rute kehidupan yang dilalui. Setiap traceur bergerak secara nyaman dan mementingkan efisiensi untuk cepat sampai di tujuan.
Sedangkan Sebastian menerapkan sebuah konsep yang menarik untuk Free Running dan setiap praktisi yang menjalani. “Freerunning adalah sebuah evolusi. Bergerak seperti binatang. Bergerak mengalir bagaikan air atau menemukan keseimbanganmu sendiri dengan sebuah filosofi yang benar. Ini adalah bagian dari Free runner. Fokuslah dengan apa yang ada di dalam dirimu melebihi yang ada di luar sana”. Free running lebih bersikap individu yang bergerak untuk menujukkan yang namanya “Kebebasan Bergerak”. Sebastian memberikan filosofi yang berbeda dengan parkour. Bila di Parkour memiliki prinsip bergerak secara nyaman dan mementingkan efisiensi untuk cepat sampai di tujuan, maka Sebastian memiliki pemikiran yang berbeda. Baginya, bukan bagaimana cara cepat sampai di tempat tujuan, yang terpenting baginya adalah bagaimana proses mencapai tujuan tersebut. Maka disinilah Freerunning bergerak tanpa ada point a dan point b. Bergerak sesuka hati dengan gerakan yang enak untuk dilihat dan lebih spektakular. “Untuk apa hanya melompat ke depan kalau bisa melompat dengan cara yang lebih indah dan menarik”.
Disinilah terlihat apa yang membedakan dari setiap masing-masing nama disiplin tersebut. Semua tertuju pada satu sumber, namun dengan pengembangan pemikiran seiring dengan cara berpikir masing-masing founder.
Sebuah Keputusan dan Kesimpulan
Apa yang bisa saya ambil dari semua ini? Apa yang bisa diambil dan diserap oleh semua prkatisi yang membaca note ini? Argumen berkepanjangan antara masing-masing disiplin justru yang akan membuat otak, hati dan tubuh kita tertahan untuk tidak berlatih. Hal inilah yang dimaksudkan oleh Dan Edwardes dari Parkour Generation. Sibuk memperdebatkan mana yang benar dan mana yang salah membuat kita tidak mau menghormati sistem latihan kita masing-masing dan menghormati sistem latihan disiplin lainnya. Yang penting adalah, kita semua harus bisa menempatkan diri sesuai yang kita pahami.
Bila anda tertarik dan merasa nyaman dengan Art Du Deplacement dan metodenya, maka berlatihlah dan pahami semua prinsip dan metode yang diterapkan. Bila anda tertarik dan merasa nyaman dengan Parkour dan metodenya, maka berlatihlah dan pahami semua prinsip dan metode yang diterapkan. Begitu pula dengan Free Running. Merasa lebih nyaman dengan Free Running, maka berlatihlah dan pahami semua prinsip, filosofi dan metode yang diterapkan.
Disini saya berbicara sebagai praktisi yang memilih Parkour sebagai disiplin karena saya bergabung dengan “Forum Parkour Indonesia”. Maka metode serta filosofi yang saya ambil dan saya latih adalah parkour. Begitu pula dengan anda yang merasa membawa nama parkour di keseharian ada mulai dari bergabung dengan parkour Indonesia serta memakai pernak-pernik parkour, maka berlatihlah parkour dengan baik sesuai dengan metode yang diterapkan dalam sebuah komunitas di mana anda berada. Semua metode latihan di setiap daerah tentunya sangat berbeda, namun mempunyai disiplin yang sama yang sesuai dengan metode latihan yang sesungguhnya.
Namun bila ada yang tertarik dengan dua bentuk latihan lainnya seperti Art Du Deplacement dan Free Running, maka bentuklah kepribadian dirimu sesuai dengan disiplin yang kamu pilih dan terapkan filosofinya dalam kehidupan. Kita akan berlatih bersama dan saling mendukung dan menghormati satu sama lain tanpa melukai masing-masing disiplin. Karena tiga nama yang terlampir disini merupakan memiliki satu akar yang sama dari tempat dan sumber yang sama.

Parkour Indonesia

Sumber ;
Wikipedia
Art Du Depalcement http://www.majesticforce.com
Sebastian Foucan – Freerunning Ambassador http://www.foucan.com/?page_id=65
David Belle Parkour Official Blog http://www.sportmediaconcept.com/parkour/
David Belle and Parkour World Association http://web.archive.org/web/200505080214 … lcome.html
http://www.parkourgeneration.com
video-video dokumenter
dan berbagai sumber lainnya

Jumat, 21 Januari 2011

BAPUK Team: BILLIONAIRE V.2

Pemeran: Andi & Agung
Cameraman: Audi
Music: Anshori
Lokasi: SMP N 10, Depok

Gak ada bosen2-nya dengan Lagu yang satu ini... karena suka, jadilah lagu BILLIONAIRE ini menjadi lagu kebangsaan B-Free & Bapuk... yah, mau gimana lagi... Untuk video PK 3 by B-Free kemungkinan masih lama, mengingat kita akan menghadapi US & UN... Doakan kami agar lulus dengan nilai yang bagus, AMIEN.

Selasa, 04 Januari 2011

Bapuk Team 'We Are The Champions'


Dasar Anak" BAPUK bikin  video abal mulu........ tpi ttp lah seru....... dri pada penasaran mendingan liat ja ni video....... hehehe......

Senin, 03 Januari 2011

BAPUK TEAM: Indonesia Raya


In this video: Audi, Andi, & Agung (Sebenarnya ada 1 lagi "Anshori". Tapi dia tidak Narsis dan bukan anggota BAPUK Team)
Place: Musholla SMP N 10, Depok
Cameraman: Rado
Music: Andi

Hmm, seharusnya video ini diupload pada saat meriahnya AFF Suzuki Cup 2010... Tapi, karena kesibukan jadinya baru sempat sekarang. Oh ya, meskipun Indonesia kalah (Sebenarnya Menang, tapi tidak juara) dari Malaysia dengan hasil degrate 4-2... Tapi kita tetap mendukung Indonesia!!